 |
Tongkonan Kale Landorundun | Dok Pribadi
|
LilPJourney.com | Jurnal Kopi – Selain dikenal dengan kekayaan budayanya yang telah menyedot perhatian dunia, Toraja juga dikenal dengan kopinya. Tahun 2012 kopi dari Toraja, ialah Sapan yang dijuluki sebagai “Queen of Coffee”, mendapat nilai cupping tertinggi di acara Lelang Kopi : Asosiasi Kopi Spesial yang di selenggarakan di Surabaya. Dan setelahnya, dapat ditebak variant kopi Toraja ini pamornya langsung meroket dikalangan pecinta kopi. (sumber : Otten Coffee). Jadi nggak salah dong kalau gue memberikan rekomendasi 5 Coffee Shop di Toraja.
Kedai Kopi Toraja dan Cerita di dalamnya
Bagi gue, Toraja selalu mempunyai tempat tersendiri di hati. Bayangkan saja : rumah tongkonan, pegunungan hijau berbaur dengan aroma kopi. HOME. Sebenarnya, gue masih belajar tentang kopi dan dunianya. Salah satu cara belajar yang tepat (menurut gw sih) ialah dengan berpetualang dari satu beans ke beans lainnya. Satu metode seduh ke metode lainnya. Dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya. Kota ke kota. Kalau perlu sampai keperkebunannya, bertemu dengan petaninya dan ngopi di perkebunannya. Hehehe.
Umumnya kopi Toraja, khususnya Sapan, di tanam di ketinggian 1400-2100 mdpl di Buntupepasan. Wilayah
tumbuh kopi Toraja inilah yang pada akhirnya melahirkan karakter kopi yang khas. Kata pecinta kopi sih : ajaib. Penduduk Toraja umumnya berprofesi sebagai petani dengan komoditi andalan sayur, coklat dan kopi. Jadi, ketika menjelajah Toraja, kalian bisa menjumpai kebun-kebun kopi milik warga yang ditanam secara random di pinggir jalan.
Dan inilah hasil 5 hari di Toraja. 5 KEDAI KOPI YANG HARUS KAMU KUNJUNGI DI TORAJA.
1. JAK KOFFIE – Rantepao, Toraja Utara | 8 am – 5 pm
JAK KOFFIE. Tahun 2017 gw udah pernah ke Jak Koffie, tapi waktu itu udah malam dan gw sendiri dalam kondisi lelah karena seharian keliling Toraja ditambah satu hari sebelumnya trip maraton Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara. Jadi nggak terlalu antusias untuk mereview panjang lebar.
 |
Pojok favorite di Jak Koffie |
Coffee shop spesialisasi manual brew ini pertama kali direkomendasikan oleh salah satu teman gw. “Pokoknya lu harus cobain. Tempatnya seru dan taste kopinya lu pasti suka”, tutur Jay. Dan gw mengaamiini. Setelah itu, setiap kali gw ke Toraja Jak Koffie selalu menjadi tempat ‘wajib’ untuk dikunjungi.
Letaknya strategis yaitu di tengah Kota Rantepao, dekat dengan perwakilan bus dan pasar oleh-oleh, serta suasana coffee shop ini feel home banget. Itulah kenapa gw sangat-sangat merekomendasikan Jak Koffie untuk kalian. Walaupun coffee shopnya mungil tapi dijamin bikin betah dengan semua dekorasi yang “PAS”. Musik dengan aliran folk, kadang keroncong kadang klasik, kumpulan buku-buku dan kursi kayu di seberang bar menambah daya magis coffee shop ini.
 |
Kak Micha | Dok Pribadi |
Ada satu lagi nih yang menjadikan coffee shop ini ‘special’. Yaitu sosok laki-laki dibalik bar Jak Koffie dengan potongan rambut yang sepertinya nggak pernah berubah dan senyum khasnya yang penuh misteri. Hahaha. Ialah Kak Micha, yang merupakan owner sekaligus barista yang sangat ramah dan kopi buatannya selalu ciamik (baca : enak). Alhasi ketika gw ke Toraja pada Agustus kemarin dan Jak Koffie sedang “closed” gw langsung chat Kak Micha : kak kalau saya ke Toraja lagi dan Jak Koffie tutup (lagi), saya akuisisi ya. Hahaha.
Bagi pecinta kopi, disini kalian nggak cuma bisa menikmati secangkir kopi Toraja asli yang dibubuhi kasih sayang sedari masih berbentuk cery, diroasting sendiri oleh Kak Micha dan akhirnya tersaji di meja kalian, tapi kalian juga bisa bertukar cerita tentang kopi dan Toraja.
2. THE HOUSE BISTRO – Rantepao, Toraja Utara | 10 am – 11 pm
 |
The House | Dok Pribadi |
THE HOUSE BISTRO. Letaknya di pinggir jalan utama Kota Rantepao menjadikan The House Bistro selalu ramai. Pada kaca depannya bertuliskan “Toraja Coffee House”, membuat gw penasaran untuk mengincipi rasa kopi disini. Yang unik dari coffee shop dua lantai ini ialah tema yang berbeda disetiap lantainya.
 |
Tempat favorite di The House buat baca buku sambil mainan zaman dulu. Hehe |
Di lantai dasar misalnya, didesain dengan interior khas bistro yang santai, ada sofa dan deretan kursi kayu, serta sebuah ruangan smooking area. Yang menarik dari lantai dasar coffee shop ini ialah sebuah papan tulis berukuran 2×5 meter yang berisikan jadwal acara adat di Toraja seperti rambu solo’ serta sebuah rak buku bertuliskan “pohon pengetahuan”.
 |
2nd floor The House | Dok Pribadi |
Berbeda dengan lantai dasar, konsep second floornya mengusung unsur etnik, dimana di dindingnya dihiasi dengan mural petani kopi beserta rumah Tongkonan dan deretan kain tenun berbagai motif. Pokoknya kalau yang suka vintage, second floor dari The House Bistro ini wajib buat tempat foto.
 |
Mural petani kopi. | Dok Pribadi |
Nah salah satu menu favorite gw disini ialah “Es Kopi Susu Mertua”. Tenang, walaupun mengusung nama ‘bistro’, harga beverage dan makanan di The House Bistro ini sangat bersahabat kok. Jadi kalau kalian lapar tapi pengen nyobain kopi Toraja, nggak ada salahnya untuk mampir ke The House Bistro.
3. KAANA COFFEE – Rantepao, Utara Utara
KAANA COFFEE. Waktu pertama kali gw ke Toraja di tahun 2017, gw penasaran banget sama coffee shop yang satu ini, tapi nggak jadi mampir karena waktu yang kurang mendukung. Dan akhirnya di kali ketiga gw ke Toraja, gw bisa mampir ke KAANA COFFEE. Walaupun coffee shopnya ‘tersembunyi’, yaitu masuk gang kecil (cukup untuk mobil dan space parkir mobilnya luas) di sebelah The House, ternyata tidak membuat coffee shop yang satu ini sepi.
 |
Vietnam drip Kaana Coffee | Dok Pribadi
|
Bagi kalian yang pengen ngopi bertema outdoor dengan udara segar di taman, Kaana Coffee bisa menjadi pilihan yang tepat. Saat memasuki coffee shop ini, kalian akan disambut sebuah kontainer mungil yang berhias mural petani Toraja menggembala kerbau. Walaupun spacenya nggak terlalu luas karena berada di halaman depan rumah, tapi penataan meja dan kursinya benar-benar pas. Setiap space dibuat senyaman mungkin dan tidak berlebihan. Ingin space yang lebih intim, bisa pilih di gazebo atau di depan teras rumah. Oh iya, kopi disini diroasting sendiri, jadi buat kalian yang kepo dengan ‘dapur’ nya diperbolehkan untuk take video. Waktu kesini gw ketemu sama Ibu Cantik (sorry lupa nanya nama hehe), beliau bilang : kan seru kalau bisa sharing, saya juga senang kalau coffee shopnya di promosikan sama tamu-tamu yang datang.
4. KAA COFFEE – Makale, Tana Toraja
 |
Pulu-pulu X kue tradisional Toraja | Dok Pribadi |
KAA COFFEE. Kalau mencari coffee shop tradisional di Toraja, KAA Coffee adalah jawabannya. Letakya strategis yaitu di pinggir Jl. Poros Makale. Walaupun spacenya nggak terlalu luas dan desainnya sederhana tapi KAA Coffee selalu rame dengan pengunjung yang merindukan rasa kopi ‘rumahan’ berkualitas. Yang menarik dari coffee shop ini adalah, saat kopi disajikan menggunakan nampan berukiran Toraja ditemani sepiring kue manis khas Toraja.
 |
Kaa Coffee | Dok Pribadi
|
Salah satu temen gw yang merekomendasikan coffee shop ini mengatakan : kalau mau ngerasain Toraja Sapan dengan metode seduh sederhana tapi enak, harus cobain di KAA Coffee. Dan benar saja, disini gw ketemu banyak pelancong kopi dari berbagai daerah yang lagi nyari traditional kopi Toraja. KAA coffee mengambil kopi langsung dari local farmer di perkebunannya dan diroasting sendiri. Jadi jangan heran, saat kesini kalian bisa melihat langsung proses pemilahan green beans sebelum di roasting. Nggak cuma sapan, disini juga ada beberapa jenis beans lain seperti pulu-pulu, awan dan house blend. Sayangnya, waktu kesini gw nggak ketemu sama si Bapak ownernya yang legend banget karena ilmu kopinya yang keren. Mungkin pas balik ke Toraja gw bakalan mampir dan ngobrol sama si Bapak buat update artikel di kolom ini. Hehehe.