Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Cerita Migrasi Blog ke WordPress (Lanjutan)

3 min read

coffee

SUKA DUKA SETELAH 8 MINGGU MIGRASI BLOG

Hello! Setelah 2 bulan migrasi ke WordPress, sesuai janji. Gue mau share tentang ‘suka duka migrasi blog ke WordPress‘. Sebenernya blogspot merupakan zona nyaman gue mainan blog. Udah kenalan blogspot dari 2005. Waktu itu iseng buat jualan pulsa aja sih. Jadi kalau migrasi artinya keluar zona nyaman. Kaya pas putus setelah jadian lama gitu guys. Hahaha.

Sebelum gue lanjut cerita, gue mau mengucapkan terimakasih buat Bunda Isty yang udah ngajak gue bergabung ke Female Blogger of Banjarmasin. Dari komunitas ini gue membuka mata dan semangat untuk belajar dunia blog. Hal pertama yang gue lakuin adalah beli domain. Setelah itu gue baru gabung ke IDCorners, komunitas travel blogger Indonesia.

Lomba Blog yang Nagih

Sempat menang lomba blog satu kali, gue pun ketagihan untuk ikut lagi. Beberapa kali kalah, gue pun belajar, bahwa selain tulisan kita juga perlu menampilkan visual yang menarik. Banyak orang yang meistilahkan dengan infografis. Bikin animasi untuk infografis dan sisipin ke artikel ternyata kurang rapi.

Sebelum migrasi ke WordPress, sempat pasang beberapa custom CSS dan edit coding biar foto yang muncul di blog ada efeknya. Tapi ternyata itu cuma bikin loading blog semakin lama Well tulisan ini bukan bermaksud membanding user blogger dan WordPress. Selama kalian berkarya, kalian akan terus belajar. Sudah jangan BT gitu baca tulisan ini. Karena semua blogger pasti mau yang terbaik untuk blognya.

[us_separator size=”huge”][us_separator size=”large”][us_single_image image=”2305″ size=”full” align=”center” animate=”afr”]

Migrasi ini bikin gue ngerasa punya pacar baru. Ketika kita punya pasangan abru, pasti perlu banyak penyesuaian. Perlu banyak adaptasi. Yang biasanya suka makan chinese food, sekarang makan apa. Yang dulunya buka blogger.com, sekarang bukanya lilpjourney.com/wp-admin.

migrasi blog ke wordpress

Kalau dulu mau edit artikel harus buka dasbor blogger, sekarang bisa dari atas artikel langsung seperti yang gue lingkari. Warna biru untuk editing biasa, warna merah editing dengan plugin. Nah mudahnya lagi, karena ada plugin Google Site Kit, bisa lihat langsung index per artikel.

Blog yang dipakai masih blog lama. Pas edit artikel untuk penyesuaian, terpaksa sampai artikel awal kan. Serasa CLBK nggak sih? Balikan buat memperbaiki kesalahan. Hehehehe.

Banyak yang berubah pada tampilan blog gue tentunya. Termotivasi sekali untuk rajin nulis dan bikin landing page. Belajar landing page secara manual dan tanpa mentor ternyata berat tapi seru. Okay bagian ini akan gue tulis di part di bawah ya.

LANDING PAGE

Hal baru yang paling menyenangkan adalah membuat landing page. Di WP gue punya dua plugin untuk membuat landing page. Masing-masing punya kemudahan sendiri-sendiri. Nah kalau yang gue pakai ini namanya WPBakery. Ada juga Elementor. Tapi untuk elementor gue belum bisa merekomendasikannya. Padahal ini salah satu plug in yang banyak dipakai sama WP user.

Sayangnya harga pro plug in tidak ramah untuk kantong gue. Versi freenya ternyata nggak bisa memunculkan kolom komentar. Katanya harus downgrade versi elementor ke 2.01 atau berapa gitu. Tapi setelah gue coba, belum juga berhasil. Jadi gue putuskan untuk fokus mempelajari WPBakery.

Nah ini list artikel yang gue bikin menggunakan landing page

Belajar, belajar dan belajar

Artikel kopi Pupuan merupakan artikel pertama yang gue bikin menggunakan WPBakery. Tapi waktu itu gue belum paham cara mengaktifkan WPBakery di post, bisanya cuma di page. Alhasil artikel ini gue bikin di page bukan di post. Hehehe. Noob.

migrasi blog ke wordpress

Boro-boro mau bikin landing page, mau sesuaikan ukuran gambar aja bingung. Memang sih untuk hal baru perlu penyesuaian. Nan enaknya pakai landing page, bisa bikin infografis tanpa bikin berat blog. Bikin berat, tapi nggak seberat waktu gue masih BS.

Dulu belajar ngecoding di body, sekarang ngecustom CSS di perhalaman yang dibikin. Seru lah pokoknya. Tapi kadang kangen simpelnya nulis artikel di BS. Nggak mikirin infografis. Maklum, gue tipe perfeksionis. Jadi kalau bisa optimal pakai landing page, kenapa enggak? Udah bayar mahal, kenapa enggak dipakai.

Di WP juga ada fasilitas plugin lain selain landing page. Ada Google Site buat mantau index google. Oh iya jika kalian nanya terkait Ads, jawaban gue enggak. Pengahasilan kalian nggak bakal ilang. Bahkan di WP ini untuk Ads masih pakai email lama kok. Nyambung nggak ada hambatan.

Worth It Nggak Sih Harganyanya?

Beberapa temen blogger ada yang kepo, berapa sih migrasi dan beli hosting? Jawabannya tergantung sih. Hehehe. Nggak menjawab apapun ya? Jika di BS perlu 150k untuk domain per tahun, di WP hampir 2x lipatnya. Nah begitu kira-kira gambaran umumnya.

Nggak ada yang salah dengan BS user atau WP user. Senyaman aja. Kalau gue emang mau mencoba hal baru aja sih.  Nah setelah 2 bulan migrasi blog, saat ini di blog gue sudah ada storenya loh. Kalian bisa beli beans, tas dan booking jasa open trip gue juga bisa. Dan enaknya, database toko online gue ada di elemen WP. Intinya gue mencoba mengoptimalkan apa yang sekarang gue pakai.

Masih banyak PR gue. Salah satunya benerin broken link yang banyaaaak banget. Karena susunan link WP dan BS beda. Kalau di BS ada bulan dan tahun terbitnya di link, di WP nggak ada. Artinya internal link yang gue tanam jadi broken link. Hehehe. Kalau di BS link bersifat permanen, nggak bisa diedit setelah terbit, di WP bisa dong.

Jadi apapun platform yang kalian pakai, belajar terus. Gue pernah menang lomba blog juga sewaktu pakai blogspot. Tampilan tanpa isi yang menarik juga nggak akan bikin nilai plus blog kalian di mata pembaca.

Happy Work From Home.

Semoga pandemi ini segera berlalu. Semoga kita dan keluarga kita selalu sehat. Aamiin

PS
Peluk dari jauh

[us_separator]
Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

11 Replies to “Cerita Migrasi Blog ke WordPress (Lanjutan)”

  1. Bener, saya juga menggunakan WordPress. walaupun bukan pakai tema builder layaknya WPBakery, karena takut terlalu menghias blog dan akhirnya menghabiskan waktu disitu daripada buat bkin artikel. hehe

  2. Si grup blogger sebelah banyak banget yang make wordpress. Jadi ada rasa sedikit teracuni. Tapi entah belum siap migrasi juga. Meski pendapatan udah cukup nutupin, mungkin harus cukup puas dulu di bs wkwkw. Secara SEO juga bagusan WP katanya. Ada plugin buat bantu SEOnya kan ya

    1. bener banget kak Tri. aku teracuni sama komunitas blogger sih
      mereka cantik2 banget blognya. apalagi kalau ikut lomba…
      udah isinya keren, infografisnya juga cakep.
      akhirnya nekad dong migrasi

  3. Blog putri sekarang cakep banget yaa dan makin optimal ya kayaknya setelah pindah ke wp. Aku dulu juga pernah pakai self host wp cuma karena kehabisan kuota akhirnya balik lagi ke blogspot. He

  4. WP emang cakep buat di otak atik ya dan tampilannya sungguh lebih menarik hati tapi aku belum bisa meninggalkan bp, sudah terlanjur dari awal dan cinta karena simplenya

  5. Technical blogging yg dibicarain Putri di atas sama sekali tak kumengerti karena memang akunya yg memilih utk tdk fokus ke situ. Jadi semakin mantaplah punya rumah di BS aja yg serba instan utk bloger gaptek kayak aku. Haha

    1. semua pilihan sih mba
      banyak penggunan WP yang tidak menggunakan landing page
      kalau aku sih karena sudah banyar lebih, kenapa tidak sekalian. hehehe
      malah semakin kesini, ternyata untuk optimalisasi SEO akan lebih menggunakan WP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *